Skip to main content

CONTOH LAPORAN BUDIDAYA IKAN LELE

LAPORAN OBSERVASI BUDIDAYA IKAN LELE

I PENDAHULUAN
  A.Latar Belakang.
1.      Kondisi Usaha Budidaya Ikan Konsumsi Terkini.
Saat ini pemerintah menerapkan hidup sehat yaitu makanan sehat salah satunya ikan.Ikan pengganti makanan berdaging karena kandungan ikan lebih baik dari daging yang lainnya.Sekarang semakin banyak yang usaha ikan konsumsi karena semakin banyak permintaan konsumen yang mengkonsumsi ikan.Hal itu juga pasokan ikan hasil tangkapan laut tidak mencukupi kebutuhan masyarakat,maka mereka beralih usaha budidaya ikan tawar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
2.      Prospek Usaha Budidaya Ikan Konsumsi.
      Beternak ikan lele menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menarik untuk dijalankan. Ikan lele menjadi salah satu jenis ikan yang banyak disukai sehingga peluang untuk menjalankan usaha ini sangat besar. Ikan lele ini merupakan ikan yang bisa hidup dalam kepadatan yang tinggi. Ikan lele ini memiliki tingkat konversi pakan sehingga bisa memiliki bobot pertumbuhan yang baik. Hal ini membuat budidaya dari ikan lele bisa sangat menguntungkan jika dilakukan secara intensif. Untuk proses pembesaran pada ikan lele ini sangat mudah karena bisa dikembang biakan menggunakan kolam terpal yang memiliki harga lebih murah dan pembuatannya cukup mudah. Jadi para pelaku usaha ternak ikan lele ini dapat menggunakan metode yang satu ini untuk menjalankan usaha pembudidayaan ikan lele.
3.      Nilai Ekonomi Ikan Konsumsi.
Sebanyak  27 jenis ikan yang dibudidayakan.ikan-ikan tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diperdagangkan dan dibudidayakan.bahwa ikan tersebut sudah dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat luas,serta memiliki tingkat produksi yang tinggi jika dibudidayan secara benar.
B.Tujuan Dan Manfaat.
1.      Tujuan Studi Lapangan.
Tujuan studi lapangan yaitu untuk mengungkap fakta-fakta tentang kegiatan observasi dengan cara terjun langsung ke lapangan.
2.      Manfaat Studi Lapangan.
1.      Pemahaman siswa terhadap materi dapat meningkat.
2.      Siswa memiliki peluang untuk mengembangkan pengetahuan dan potensinya dengan melakukan aktifitas sehari-hari.
3.      Memperkuat memori.
4.      Memiliki pengalaman individu dapat mempengaruhi pertumbuhan individu dan peningkatan keterampilan sosial.
II TINJAUAN PUSTAKA / KAJIAN TEORI
  A.Sejarah  perkembangan usaha ikan lele di Indonesia.
         Ikan lele merupakan salah satu ikan yang memiliki daging dengan cita rasa yang banyak digemari oleh masyarakat. Di tahun 2016 ini, ide untuk membudidayakan ikan lele untuk menyuplai masyarakat pecinta kelezatan daging ikan lele ini sudah banyak dilakukan oleh sebagian orang. Selain untuk menyediakan pasokan daging ikan lele, pembudidaya ikan lele akan dapat memperoleh keuntungan hasil dari penjualan ikan lele yang mereka budidaya.
       10 tahun yang lalu, tepatnya ditahun 2006 ada sebuah lembaga yang mencatat statistik mengenai perkembangan bisnis ikan lele ini. Sejarah perkembangan bisnis ikanlele setidaknya dapat dimulai dengan melihat keadaan pasar di tahun tersebut. Adalah “Warta Pasar Ikan” yang mengeluarkan data statistik bahwa ditahun tersebut telah terdapat 5.000 orang anggota pengusaha warung tenda pecel lele yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Tak hanya itu, data yang dikeluarkan lembaga tersebut juga mengenai kebutuhan daging ikan lele yang mencapai 40 ton per hari.Dulu, orang hanya membudidaya ikan lele sebagai pekerjaan sampingan saja. Ikan lele yang mereka pelihara ditempatkan di kolam pekarangan rumah agar dapat sebagai hewan yang memakan sisa-sisa makanan atau limbah rumah tangga saja.
       Namun, tidak semua orang yang melakukan bisnis ini berhasil dalam usahanya.Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya strategi dalam pemasaran, sehingga tidak sedikit pembudidaya ikan lele yang rugi waktu itu. Meskipun banyak yang mengalami kerugian, tetapi perkembangan bisnis ikan lele ini tidak semakin menurun, justru semakin meningkat. Salah satu lembaga yang ikut berperan adalah Balai Riset Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar (BRPBAT) yang bertempat di Bogor. Lembaga tersebut telah banyak melakukan riset mengenai ikan lele yang telah dimulai sejak tahun 1978.


B.Profil  ikan lele
   1.Karakteristik (Morfologi) dan jenis-jenis ikan lele
    a. Secara umum, ikan lele mempunyai bentuk tubuh yang bulat dan 
          memanjang.
     b. Kulitnya licin, berlendir, namun tidak bersisik.
     c. Tubuhnya memiliki warna yang berbeda untuk setiap jenis lele. Tiap-tiap
         lele mempunyai warna khas yang membalut tubuhnya.
     d. Ikan lele memiliki ukuran mulut yang relative lebar dan hampir   
         membelah setengah dari lebar kepalanya.
     e. Memiliki kumis yang terletak di area sekitar mulutnya. Kumis ini pula  
         yang menyebabkan ikan lele sering disebut catfish. Kumis ini memiliki  
         fungsi sebagai alat untuk meraba pada saat mencari makan atau 
         bergerak biasa.
      f. Sebagai alat bantu untuk berenang, ikan lele juga mempunyai 3 buah   
          sirip tunggal, yaitu sirip dubur, sirip ekor, dan sirip punggung.
      g. Ikan lele juga mempuyai dua buah sirip yang berpasangan, yaitu sirip       
          perut dan sirip dada.
      h. Pada bagian sirip dada terdapat sirip yang runcing dan keras yang
          disebut patil yang digunakan sebagai senjata.
       j. Disamping itu, patil juga bermanfaat sebagai alat untuk berjalan di darat      
          tanpa air dalam rentang waktu yang lama dan dengan jarak tempuh 
          yang  cukup jauh.
     Jenis-jenis ikan lele yaitu:
1.      Lele lokal               4.Lele phyton.
2.      Lele dumbo           5.Lele masamo
3.      Lele sangkuriang  6.Lele mutiara
  2.Habitat dan kebiasaan hidup ikan lele.
Habitat ikan lele adalah semua perairan air tawar, misalnya di sungai yang airnya tidak terlalu deras atau di perairan yang tenang (danau, waduk,rawa-rawa) dan genangan-genangan air lainnya (kolam dan air comberan).Lele termasuk hewan malam (nokturnal) dan menyukai tempat-tempat gelap. Aktif bergerak mencari makan pada malam hari dan memilih berdiam diri atau bersembunyi di tempat terlindung pada siang hari. Sesekali. Ikan ini muncul di permukaan untuk menghirup oksigen langsung dari udara. Sehubungan dengan itu, memancing lele pada malam hari lebih berhasil daripada siang hari, karena lele aktif mencari makan pada waktu malam.

3.Perkembangbiakan ikan lele
Lele lokal mulai dewasa umur 6-8 bulan dengan ukuran tubuh 100g, sedangkan lele dumbo pada umur tersebut bobotnya dapat mencapai 200-300 g. Pada kondisiitu,lele sudah mulaidapat bertelur. Semakin tua umurnya dan semakin besar ukuran tubuhnya maka jumlah telur yang dihasilkan juga semakin banyak. Untuk dijadikan induh sebaiknya dipilih lele yang sudah mencapai berat 0,5 kg atau lebih agar hasilnya banyak dan benih yang dihasilkan lebih kuat/sehat. Lele berkelamin terpisah, jadi ada istilah lele jantan dan lele betina. Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat pada alat kelaminnya yang terletak di belakang lubang dubur.
Induk Jantan
- Alat kelamin tampak jelas, meruncing
- Perut tetap ramping, jika perut diurut (sambil ditekan pelan-pelan) akan keluar air mani (sperma)
- Tulang kepala lebih mendatar (pipih) dibandingkan induk betina
- Jika warna dasar badannya hitam (gelap).
Induk Betina
- Tonjolan alat kelamin membulat dan kemerahan, lubangnya agak  besar sebagai jalan keluarnya telur
- Tulang kepala agak cembung
- Gerakan lambat
- Warna badannya lebih cerah

    4.Kandungan dan manfaat ikan lele.
        Terdapat banyak kandungan protein, sumber energi, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, natrium,vitamin B1 & B2, dan niacin.
Manfaat ikan lele:
1.Sebagai sumber protein.
2.Pembentukan tulang dan gigi.
3.Baik untuk otak dan jantung.
4.Menurunkan tekanan darah.

C.Aneka olahan ikan lele.
·         Pecel lele    
·         Sop Lele
·         Lele Gentong
·         Lele bakar       
·         Lele goreng      
·         Sate Lele           
·         Pangsit Lele
D.Teknik pembudidayaan ikan lele.
    1.Pembenihan.
      a.Persiapan sarana dan prasarana.
1) Kolam.
Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan lele antara lain:
a)Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan.
b) Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan.
c) Kolam pembesaran
2) Peralatan.
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan lele diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan lele antara lain adalah :
Ø Warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm.
Ø Ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan.
Ø Keramba kemplung.
Ø Keramba kupyak.
Ø Fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat).
Ø Kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat).
Ø Hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau
kadang-kadang untuk penangkapan benih.
Ø Ayakan penyabetan dari alumunium/bambu.
Ø Oblok/delok (untuk pengangkut benih).
Ø Sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas).
Ø Anco/hanco (untuk menangkap ikan),
Ø Lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),
Ø Scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu
keatas),
Ø Seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),
Ø Jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
3) Persiapan Media.
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk
pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah :
Pengeringan kolam selama beberapa hari. Lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/m2.Pemupukan dengan Pupuk Organik Nasa yang berupa TON + Pupuk makro,yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi.

b.Pemeliharaan induk.
Hal –hal yang harus dihindari dalam memelihara induk lele yaitu:
1. Kanibalisme, yaitu ikan-ikan saling memangsa dimana ikan besar memangsa ikan yang berukuran kecil, terutama saat kondisi kekurangan pakan (lapar). Untuk menghindari sifat kanibal hendaknya pakan diberikan dalam jumlah yang cukup
kepada ikan lele yang kita pelihara. Disamping itu penyortiran untuk memisahkan ikan yang besar dan kecil penting dilaksanakan.
2. Rheo taxis,ikan lele akan berenang dan mengikuti arah atau melawan arus air. Apabila terdapat air yang masuk atau keluar dari kolam yang bocor ikal lele akan bisa lolos melalui tempat yang bocor tersebut. Oleh sebab itu hendaknya jangan sampai terdapat kebocoran pada kolam pemeliharaan.
3. Ikan lele dapat loncat setinggi ± 0,5 m, dan melata di atas tanah. Ini dapat mengakikatkan ikan lele lolos dari wadah pemeliharaan. Untuk menghindari lolosnya ikan lele sebaiknya pematang dibuat tinggi atau kolam ditutup dengan
jaring, bisa juga dipasang pagar yang tinggi terbuat dari bambu.
4. Ikan nocturnal,yaitu aktif mencari makan pada malam hari. Agar pemberian pakan efektip maka sebaiknya dilakukan pada malam hari Oleh karena itu dalam pemeliharaan induk, agar induk dapat hidup sehat dan dapat selalu siap memijah
sesuai waktunya, disamping memperhatikan hal-hal tersebut di atas, juga perlu memperhatikan hal-hal seperti: pemberian pakan, pengelolaan kualitas dan kuantitas air, dan pengendalian hama dan penyakit.

c.Pemijahan induk.
Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele adalah dengan memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad.Pilih sepasang ikan lele yang memiliki bobot seimbang,tujuannya agar salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya.Keseimbangan bobot sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemijahan.Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah panjang 2-3 meter,lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter. Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass agar mudah mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih. Pasang kakaban, bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran area kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam tidak mengapung di atas permukaan air. Kakaban berfungsi agar telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan mudah dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar tidak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan. Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan aliran masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik.
Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul 05.00.Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai.
Telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi berwarna
transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu. Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, karena setelah memijah induk ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan. Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun ditempat lain seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian makanan tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.

d.Penetasan telur.
Adapun persiapan penetasan ikan lele sebagai berikut :
1. Siapkan media/tempat menetaskan (bak/deklit/terpal/kolam) dengan ukuran minimal 1 meter persegi dengan kondisi bersih dari kuman.
2. Siapkan ijuk yang digapit, dengan ukuran panjang kira-kira 75cm, dengan jumlah menyesuaikan jumlah dan ukuran indukan lele.(jika lele ukuran kira-kira 2 kg, sebaiknya minimal menggunakan 2 buah gapitan ijuk, karena telur dari indukan yang lebih besar maka akan menghasilkan telur yang lebih banyak pula)
3. Pilih indukan yang siap kawin dengan ciri-ciri alat kelamin pejantan dan betina berwarna merah kebiruan dan untuk betina tentunya perut akan kelihatan membesar karena berisi telur-telur.
Langkah Penetasan :
1. Media tempat penetasan setelah bersih kemudian diisi air dengan kedalaman/ketinggian air kira-kira 30 s/d 40 cm.
2. Pasang ijuk yang telah digapit dengan ditindih batu agar tidak mengambang
3. Masukkan indukan lele secara perlahan pada sore hari sekitar jam 4 s/d 5 sore dan biarkan sampai pagi hari.
Langkah Lanjutan :
Setelah semalaman indukan berbaur pada tempat penetasan, maka akan terlihat butiran-butiran telur menempel pada ijuk,dan tentunya telur-telur tersebut sudah dibuahi oleh pejantannya, maka kira-kira jam 7,30 segera angkat dan pindahkan telur yang menempel pada ijuk tersebut pada bak/deklit/kolam yang berisi air bersih pada posisi tenggelam dengan ketinggian air kira-kira 20cm, setelah mulai malam berikutnya akan nampak telur lele bergerak-gerak karena telur mulai menetas.
Selama kira-kira 2 sampai 3 hari anak lele akan bertahan hidup dengan memakan sisa-sisa telurnya, dan hari-hari selanjutnya sampai umur 3 minggu anak lele perlu diberi pakan denol.Denol adalah sebangsa pelet tetapi sangat lembut, dan denol juga dibagi dua jenis berupa tepung halus dan denol dengan butiran yang lebih besar, dapat dibeli ditempat penjualan pakan ternak), atau bisa diberi pakan cacing sutra Setelah berumur 3 minggu anak lele boleh mulai diberi pellet yang paling kecil, namun pemberian pelet hanya sedikit saja karena sifat lele adalah rakus apapun dimakan dan seberapapun dihabiskan hal ini akan menjadi masalah bagi anak lele tersebut karena bisa-bisa perut anak lele menjadi bengkak dan akhirnya mati, tetapi bisa disiasati dengan cara direndam lebih dulu agar pelet lunak dan mengembang agar tidak menjadi masalah jika dimakan anak lele tersebut. Jika menggunakan media sawah, maka pada usia seminggu anak lele bisa langsung dipindahkan pada sawah yang telah dipersiapkan dengan telah diberi pupuk kandang dari ternak puyuh, maka pertumbuhan anak akan lebih cepat disbanding menggunakan deklit. Setelah anak lele berusia 25 hari maka sudah bisa dipanen untuk dijual menjadi bibit lele dengan ukuran 5 s/d 7 cm, atau bahkan lebih tergantung kecocokan media dan ketersediaan pakannya.

e.pemeliharaan larva dan benih
Hal yang harus dilakukan dalam pemeliharaan larva yaitu:
·         Penyesuaian Kondisi Suhu
·         Penyediaan Oksigen Terlarut
·         Pencegahan Serangan Penyakit pada Telur
·         Pengelolaan Kualitas Air Larva
·         Pemberian Pakan Larva
·         Jadwal Pemberian Pakan Larva Lele.

2.Pendederan
Pendederan adalah pemeliharan benih ikan lele yang berasal dari hasil pembenihan hingga mencapai ukuran tertentu. Benih ikan yang dipelihara berukuran 1-3cm.benih ini dipelihara selama 2-3 minggu hingga saat panen berukuran 3-5 cm.Kemudian pendederan dipindahkan ditempat seperti dijaring,kolam tanah atau kolam tembok selama 30 hari hingga berukuran 8-12cm.
3.Pembesaran.
Adapun teknik pembesaran ikan lele diantaranya sebagai berikut :
1. Pemilihan benih ikan lele
dalam setiap budidaya lele tak lepas dari pemilihan benih ikan lele yang akan dibudidaya, pilihlah benih lele yang cepat tumbuh besar,berkualitas,dan tahan terhadap serangan penyakit.sebaiknya benih lele yang dipilih seperti benih lele dumbo dan sangkuriang karena jenis lele tersebut mampu lebih cepat tumbuh besar dibanding dengan jenis lele yang lainnya,untuk ukuran benih yang dipilih
sebaiknya pilih yang sebesar ibu jari.
2. Pemilihan Pakan/pelet,pilih pelet yang berprotein tinggi agar lele bisa tumbuh dengan cepat.
3. Waktu/jadwal pemberian pakan
Untuk pembesaran lele dengan cepat sebaiknya pemberian pakan/pelet diberikan sebanyak 3 kali sehari,dalam pemberian pakan ini kitapun juga harus memperhatikan ukurannya, sebaiknya pemberian pakan dengan perbandingan 1:1/2:1 yang artinya pada pagi hari 1,siang 1/2,dan sorenya 1.
4. Pemilihan kolam
Untuk pembesaran gunakan kolam terpal, karena kolam terpal mudah diatur disamping itu penggantian airnya juga relatif lebih mudah
5. Penggantian air
Dalam waktu 3 bulan masa pembesaran,sebaiknya ganti air sebanyak 1 kali pada 1,5 bulan setelah penebaran,hal ini bertujuan agar ikan lele tidak mudah mati.pemberian pakan yang sering juga membuat air cepat keruh dan menyebabkan banyak ikan yang mati.
6. Menjaga Kesehatan Ikan
Supaya proses pembesaran lele dapat berjalan dengan baik, gunakan pribiotik untuk menjaga kesehatan ikan.

4.Pemeliharaan dan penanganan penyakit.
Jenis Penyakit Ikan Lele yang Sering Terjadi:
a.Penyakit Jamur Pada Ikan Lele
Cara mengatasi penyakit jamur ikan lele ini bisa dilakukan dengan cara yang cukup sederhana, yaitu cukup dengan menyediakan bahan-bahan berikut ini :
1. Bahan garam dapur (takarannya 1Kg untuk kolam dg luas 25 m2)
2. Sediakan 5 liter air bersih
3. 1 botol cuka sedang
4. 1 buah tempat untuk mencampur
Cara membuat obatnya yaitu dengan mencampurkan semua bahan tersebut hingga larut secara merata, jika terlihat sudah siap obat bisa ditebar pada kolam
ikan lele terpal / organic anda. Ramuan ini juga bisa digunakan pada ikan tawar yang lainnya.
b.Penyakit Bintik-Bintik Putih Lele
cepatlah lakukan untuk menganti air kolam dengan air yang terbaru dengan
kualitas yang memenuhi standart awal,dan jika sudah selesai menguraskan baru
dilakukan pengobatan dengan menebarkan garam dapur 1 Kg untuk luas 25 m2.
c.Penyakit Cacar Pada Ikan Lele
Cara mengatasi penyakit cacar ikan lele ini yaitu dengan menumbuk 10 lembar
daun papaya dan garam 1 Kg dilarutkan dalam air 5 liter (dosisi untuk luas kolam
25 m2), lalu tebarkan secara merata pada kolam.
d.Penyakit Cacing Pipih
Cara mengobati penyakit pada ikan yang terkena cacing pipih ini dengan cara
mengganti air dalam jumlah besar lalu menebarkan garam halus ke kolam. Atau
bisa juga merendam ikan yang sakit dengan larutan kalium permanganate (PK) konsentrasi 0,01% selama 30 menit.
e.Penyakit Parasit
Cara mengatasi penyakit ikan ini dengan merendam ikan di larutan formalin konsentrasi 15 – 20 ppm.

5.Pemanenan dan pengemasan.
1. Cara Panen
Cara panen adalah proses pengambilan ikan, baik keseluruhan dan sebagian dari kolam dipindah ketempat lain untuk siap dipasarkan. Cara panen prinsip semua ikan hampir sama yakni dengan mengeluarkan air dari kolam ikan dan setelah air berkurang ikan baru ditangkap.
2. Waktu Panen
Kegiatan pemanenan sebaik dilakukan ketika suhu tidak tinggi atas sinar matahari sedang teduh, biasanya itu yang tepat adalah pagi hari ( 05.00 - 08.00 ) dan sore hari ( 15.00 - 18.00 ).Pelaku usaha budidaya ikan atau udang dan petani ikan untuk melakukan panen memilih serta memperkirakan sendiri yang terbaik. Pemanenan jangan sampai dilakukan saat terik matahari akan menyebabkan ikan kondisinya melemah atau mati. Ikan yang kepanasan, metabolisme tubuhnya akan terpacu sehingga kebutuhan oksigen menjadi tinggi. Bila oksigen yang dibutuhkan ikan dalam jumlah terbatas akan menyebabkan
strees dan lemah.
3.Umur panen
Umur ikan pada waktu dipanen tergantung keinginan yang membudidayakan. Biasanya pembudidaya memanen ikan setelah memperhatikan permintaan pasar. Jenis usaha yang banyak dilakukan oleh petani atau pelaku usaha kebanyakan adalah pembenihan karena waktu pemeliharaannya dibanding pembesaran, karena rata2 petani terbentur dengan modal.
Umur ikan pada waktu dipanen tergantung dari hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis Ikan ; Jenis ikan yang memiliki pertumbuhan tubuh cepat besar tentu umur panennya juga akan berbeda dengan jenis ikan yang memiliki pertumbuhan relative lama.
2. Ukuran Ikan ; Ikan ukuran benih yang akan dipanen memiliki umur yang lebih muda daripada ikan ukuran konsumsi.

III.PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN STUDI LAPANGAN.
A.     Waktu pelaksanaan ovbservasi.
Hari Minggu,19/11/2017
B.      Profil usaha pembudidayaan ikan yang diobservasi.
Pemilik:(nama pemilik usaha budidaya ikan)
 Alamat:(tempat usaha)
Usaha:(budidaya ikan apa)
Mulai usaha:(awal usaha)
C.      Proses pembudidayaan yang dijalankan.
-Persiapan sarana dan prasarana.
-Pembenihan.
-Pembesaran.
-Pemeliharaan.
-Pemanenan dan p.engemasan.
D.     Pembiayaan,analisis BEP dan proyeksi keuntungan.
-Harga benih ikan:2000 × Rp.100 =200.000
-pakan ikan: 30kg × Rp.9000:270.000
            -total :470.000

Perkiraan harga jual:100×17.000:Rp.1.700.000
Laba/rugi:Rp.1.700.000 – 470.000:Rp.600.00
E.      Promosi dan pemasaran.
Promosi usaha ini dengan cara mulut ke mulut dan pemasarannya berupa penjualan langsung.

F.       Net Working (jaringan kerjasama).
Mulut ke mulut

G.     Permasalahan usaha budidaya yang dihadapi.
1.      Kendala permodalan.
2.      Bibit ikan
3.      Biaya produksi
v.PENUTUP.
A.     Kesimpulan.
Demikian laporan yang saya buat semoga ilmu ini bermanfaat bagi kita semua dan usaha lele di indonesia semakin maju.Segala perkataan yang kurang berkenan saya minta maaf.
B.      Saran.
Dalam usaha lele pasti ada kendalanya yang pasti tekun,semangat,dan rajin dalam usaha budidaya lele ini.



Comments

Popular posts from this blog

laporan observasi budidaya bebek petelur

LAPORAN OBSERVASI BUDIDAYA BEBEK PETELUR KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi   salah satu tugas yang diberikan oleh guru. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini. Segala sesuatu yang salah datangnya h

Proposal figura atau bingkai foto

PROPOSAL FIGURA ATAU BINGKAI FOTO 1.Uraian Usaha. A.Latar Belakang Perusahaan.     Usaha kami adalah usaha industry kecil,yaitu figura/bingkai foto dari kertas bekas yang masih dapat digunakan lagi menjadi nilai jual yang tinggi.Dengan faktor produksi yang relatif murah,kami yakin dapat melakukan usaha ini dengan baik serta dapat berguna bagi pribadi maupun orang lain. B.Prospek Usaha.     Dalam usaha untuk memulai gagasan usaha ini,kami memiliki peluang dan potensi bagi bisnis ini.kami memiliki keyakinan bahwa produk ini dapat diterima masyarakat dengan baik.Masyarakat masih membutuhkan karya kerajinan tangan karena kualitas kerajinan tangan sangat baik dan bosan dengan produk yang berasal dari plastik. C.Hambatan Yang Dihadapi.     Dalam melakukan usaha kami pasti mengalami hambatan dalam memulai suatu usaha yaitu: 1.    Suatu  produk yang masih baru dan belum teruji di pasar. 2.    Kapasitas produksi yang terbatas. 3.    Dukungan financial yang terbatas. 4.